Showing posts with label gotemba. Show all posts
Showing posts with label gotemba. Show all posts

1.02.2014

Fuji, Kawaguchiko, Gotemba: Mimpi yang Terburai

FUJI-SAN
Hari ke-4.. Di pagi yang sangat cerah kami mengunjungi gunung legendaris di Jepang yang seringkali dijadikan latar cerita manga, anime, dan film Jepang, yaitu Fuji-san a.k.a gunung Fuji.




Bus kami berjalan melalui perjalanan panjang yang berkelok - kelok mengitari sejenis perbukitan pepohonan hijau yang diterpa teriknya sinar mentari pagi (yang mana, pada akhir tujuan, sy sadari bahwa perbukitan tersebut adalah lereng gunung Fuji yang sedang kami lalui) hingga akhirnya bus berhenti di sebuah pelataran parkir yang sangat luas dan sudah dipenuhi oleh beragam bus, mobil & motor pengunjung. Dari pelataran parkir tersebut terlihat beberapa bangunan yang didominasi oleh motif batang - batang kayu pohon.
Ada juga sebuah area terpisah di tengah yang ber-paving batu - batuan yang sudah terbagi - bagi ke dalam luasan yang sama untuk beberapa grup pengunjung (kebanyakan mereka didominasi oleh wajah - wajah lokal Jepang, hal ini sy asumsikan melalui gaya berpakaian, bentuk wajah, dan bahasa mereka), mereka semua sudah sangat siap dengan berbagai peralatan & perlengkapan untuk mendaki... YA!! Anda tidak salah baca! MENDAKI!! Waoww...! Rupanya wisata di Fuji-san lebih cocok diisi dengan kegiatan mendaki, dibandingkan dengan sy yang wisata melalui grup tur yang mana otomatis langsung di-drop di step ke-5 (ketinggian 2200m) dan anda pun tidak mungkin meninggalkan jadwal & anggota grup untuk mendaki. Jika dibandingkan dengan Gunung asli di Indonesia (misalnya Gunung Bromo) sy rasa memang Bromo-san masih bisa dinikmati dengan wisata yang ringan - ringan saja (seperti ikut grup tur wisata) dan tetap cocok dinikmati melalui kegiatan pendakian.

Dan disinilah sy berada, di ketinggian 2200 meter gunung Fuji, step perhentian ke-5 para pendaki. Saat anda menjejakkan kaki keluar dari pelataran parkir, jika anda beruntung anda akan didatangi oleh seorang warga lokal Jepang yang akan memberi anda secarik kertas biru tipis. Saran sy, simpan & lihat baik - baik kertas tersebut, jangan sampai anda salah langkah seperti sy haHAhhaAha.... sy melupakan keberadaan kertas tersebut, padahal kertas itu bisa ditukarkan dengan suvenir kecil saat anda melakukan transaksi pembelanjaan, tapi sy kurang jelas berapa nominal belanjanya dan di toko manakah harus belanja. Salah seorang anggota tur sempat teringat menukarkan kertas biru tersebut (sy tidak menanyakan berapa nominal & di toko mana ia berbelanja) dan inilah suvenirnya: @_@ #ngarep.com.

Di step-5 ini anda akan menemui berbagai pengunjung Fuji-san yang didominasi oleh para pendaki (terlihat dari model pakaian dan peralatan yang mereka bawa) dan kebanyakan berparas lokal Jepang. Anda juga akan menemukan bangunan - bangunan yang didominasi motif kayu, yang menjual suvenir - suvenir, mulai dari gantungan kunci, hiasan meja, makanan kecil yang tidak sy kenali nama & rasanya, makanan kecil yang sy kenali rasanya (melalui tester^^) tapi sy tidak tahu namanya, makanan  kecil yang penampilannya sangat unyuu (lucu) dan sy (lagi2) tidak tahu namanya, kaos gunung Fuji, boneka Geisha, hiasan kipas Jepang, bahkan ada toko yang khusus menjual peralatan & perlengkapan mendaki. Berikut adalah beberapa foto barang yang dijual yang menarik perhatian sy & yang bisa sy foto (sy katakan 'bisa' karena mengambil foto barang jualan itu sangat sulit, membutuhkan keahlian bersembunyi dari penglihatan para penjaga, pemilik & kasir toko, kalau salah strategi, bisa - bisa kita ditegur, dimarahi atau diusir, dll O_o):

Kalender dan pigura foto berbahan kayu

Geta ¥1800. Hitung saja kurs rupiahnya :'(

Paperbag

Termometer ruang ¥1200?_? Hitung saja kurs rupiahnya

Stik kayu berlonceng kecil / berpenutup di bagian atas
Stik / batang - batang tipis berbahan mirip kayu ini sepertinya digunakan oleh para pendaki sebagai pegangan saat mendaki, tetapi menurut sy (orang awam dalam hal pendakian & sudah memegang - megang stik tersebut) sy rasa stik tersebut tidak cukup kuat untuk menopang berat tubuh saat mendak, dan juga terlalu cantik. Tapi sy tidak tahu bagaimana kenyataannya di lapangan karena toh sy lihat ada beberapa pendaki yang membeli & membawa - bawa stik tersebut.
Stik kayu dengan bel ¥1000
Stik kayu dengan kain penutup atau dengan peta ¥1200
Stik kayu dengan kain penutup & peta sekaligus  ¥1600. Waoww....hitung saja dengan kalkulator berapa harganya dalam rupiah.



Stik kayu berbendera Jepang (untuk mendaki?)
Salah satu barang yang dijual yang benar - benar menarik perhatian sy, hingga sy sempatkan untuk membaca keterangannya secara detail adalah barang semacam alas tikar yang satu ini:


Dikatakan bahwa bilah - bilah kayu / rotan anyaman yang sy kira sejenis alas tikar ini bernama "Masu" yang dalam bahasa Jepangnya berarti "uang yang meningkat dalam angka - angka" atau bisa juga "memakmurkan", diharapkan dapat membawa kesukacitaan dari negara Jepang. Masu biasa dipakai di rumah, karena dikatakan masu dapat membawa kesukacitaan & keberhasilan ke dalam rumah anda seperti layaknya kecantikan gunung Fuji hingga saat ini.

Di tengah kesibukan anda berbelanja, sempatkanlah untuk mampir ke sebuah gang di antara deretan toko - toko. Gang ini bisa anda temukan dengan berpedoman pada gapura besar berwarna merah di mulut gang. Disini anda akan menemukan sisi lain dari gunung Fuji. Sy tidak tahu gang apakah itu sebenarnya, tetapi disini anda akan menemukan kuil yang bangunan dan ornamen pelengkapnya didominasi oleh batu - batu putih, mulai dari bangunan kuil itu sendiri, gapura (di dalam) kuil, patung singa ( / harimau??), papan batu bertulisan (mirip bongpay di makam orang Tionghoa), hingga gazebo sumur basuh tangan (&sumurnya). Hanya di gapura mulut gang & pagar - pagar di pinggir jalan menuju kuil sajalah yang berwarna merah. Sayangnya sy tidak sempat mengeksplor bagian dalam kuil..hahhaha sy harus membagi waktu dengan tepat antara foto - foto untuk blog, foto narsis, belanja, dan mengeksplor lokasi wisata.. Yah...itulah..sebuah surga kecil yang tersembunyi di antara keramaian.
Berikut adalah foto - foto kuil di Fuji-san tersebut: (belakangan sy ketahui, bahwa nama kuil tersebut adalah "Komitake".




Sumber: flickriver.com






LAKE KAWAGUCHIKO (Kawaguchi)
Anggota tur yang sebelum berangkat ke Jepang dan sebelum mengunjungi Kawaguchiko pernah ke danau Toba di Sumatera Barat, mengatakan bahwa Kawaguchiko ini tidak ada apa - apanya jika dibandingkan dengan Toba. @_@ (jadi kepingin k danau Toba nih...), sedangkan menurut sy sendiri yang memang belum pernah ke danau Toba, sy membandingkannya dengan Telaga Sarangan di Magetan, Jawa Timur (ya meskipun Sarangan tidak seterkenal Toba tetapi ia termasuk lokasi wisata alam yang cukup dikenal di pulau Jawa), jujur sy katakan pendapat sy bahwa Kawaguchiko dan Sarangan: hampir mirip!! :)) Mulai dari bentuknya (dilihat dari pinggiran danau), kapal sepeda model bebek, kapal motor beratap, mungkin yang membedakannya adalah Sarangan adalah telaga dan bukannya danau, adanya jembatan kayu yang menjorok hampir ke tengah danau dan lokasi danau yang berada di pinggir jalan raya. Saking biasanya Kawaguchiko ini sy dan rombongan benar - benar bingung mencari spot terbaik untuk foto, yaaa supaya terlihat bahwa kami benar - benar fotonya di sebuah danau di Jepang dan bukannya foto di sebuah danau biasa :P, dan sy pun menemukan spot terbaik ini: (yang akhirnya ditiru oleh anggota tur yang lain #cape'dechh). Seperti apakah danau ini?

Pelataran parkir toko sekitar danau








GOTEMBA PREMIUM OUTLET
Ahhh....inilah surganya para shopaholic kelas atas!! Barang - barang bermerek kelas dunia, mulai dari pakaian, makanan, snack, restoran, kafe, jam tangan, kacamata, pakaian dalam, mainan, parfum, dll dengan merek internasional dan merek lokal Jepang, kualitas terbaik dan harga yang sanggup menghabiskan gaji seorang karyawan domisili Indonesia tingkat junior (-saya-).

Sedangkan bagi anda para non-shopaholic bersiap - siaplah merasakan capek / bosan luar biasa setelah anda menemani kawan, istri, saudara, kekasih, atau partner anda berbelanja, atau karena anda tidak bisa menemukan kursi untuk duduk. Ya..selama sy berkeliling belanja di GPO sy hanya menemukan segelintir kursi yang mana selalu terlihat terisi oleh pengunjung, jadi anda harus pandai - pandai mencari kursi kosong atau mengantri kursi tersebut (& sy yakin akan butuh waktu lama untuk anda menunggu hingga kursi itu ditinggalkan si pengunjung yang duduk, karena ia pun akan duduk disana sambil menunggu kerabatnya hingga selesai belanja di GPO) atau ikhlaslah untuk duduk di sembarang tempat kosong, misalnya sela - sela rak baju, pinggiran jendela display toko, dll (tapi anda harus siaga kalau - kalau anda ditegur / diusir penjaga toko^^).


Satu tips yang sy ingin bagikan bagi anda para shoppers luar negeri, selalu perhatikan keterangan barang yang anda beli (di karton dos, di bungkus plastik, atau di label baju, dll) karena ada beberapa kenalan sy yang mengeluh / menyesal sepulangnya ia belanja di luar negeri. Rupanya kerabat sy itu membeli produk di luar negeri, dan sesampainya ia di Indonesia, ia (dan si penerima suvenir) baru menyadari bahwa produk tersebut adalah "made-in-Indonesia" dan ia pun merasa kecewa (dengan artian ia jauh - jauh ke luar negeri tapi barangnya buatan negeri sendiri). Tapi sebetulnya menurut sy anda tidak perlu menyesal / kecewa, terutama jika produk anda diusung oleh sebuah merek skala internasional, mengapa? Karena sy yakin bahwa produk tersebut memang buatan asli Indonesia tetapi mereka dibuat berdasarkan kualifikasi dan kualitas kelas internasional (sekelas merek tersebut) dan jika produk tersebut dipasarkan di sebuah negara pasti ia juga telah lolos kualifikasi standar di negara tersebut (sejenis SNI jika di Indonesia) apalagi jika produk bermerek tersebut dijual di Jepang yang terkenal sangat ketat standar produk importnya (lebih ketat daripada Eropa & Amerika), tapi sekali lagi sy ingatkan bahwa keyakinan sy ini hanya berlaku untuk produk merek skala internasional. Jadi, misalnya hiasan meja dari bahan keramik yang dijual di "street market" hmm... sy tidak tahu bagaimana lebih lanjutnya^^


Dan, berikut adalah peta lokasi toko - toko di GPO:


Bisa anda download disini


Berikut adalah beberapa contoh merek internasional yang ada di GPO:
West Zone: Alexander Mc Queen, Yves Saint Laurent, Sergio Rossi, Petit Bateau, Wedgwood, Bottega Veneta, Diesel, Godiva, Triumph, Haagen-Dasz, Body Shop, Ray-Ban, Folii Follie, dll
East Zone: Replay, Burton, Lego, OshKosh B'Gosh, Callaway, Samsonite, Ralph Lauren, McDonald's, Coleman, Bose, Armani, Dunhill, Dolce&Gabbana, Banana Republic, Swarovski, Vivienne Westwood, Kate Spade New York, The North Face, dll.


Sedangkan merek lokal asli Jepang:
West Zone: Issey Miyake, Nextdoor, Nikon, Cabane de Zucca, Tomorrowland, Melrose, Kanematsu
East Zone: Olive des Olive, Sanrio, Beams, Lowrys Farm, Francfranc, Ciaopanic, Tsumori Chisato, Adam et Rope, Cecil McBee, Pearly Gates, dll.


Saran sy, jangan sampai anda gelap mata selama di GPO maupun shopping area manapun di luar negeri, apalagi jika ada diskon / SALE, tetap gunakan akal sehat dan kalkulator rupiah anda :)) agar anda tidak menyesal kemudian.

Lebih detail mengenai GPO: klik disini

*****

10.01.2013

Review Hotel di Jepang (& resto)

Berikut adalah ulasan mengenai hotel & resto yang sy tinggali dan kunjungi selama di Jepang.

● Tokyo Dome Hotel
Alamat: 1-3-61 Koraku Bunkyo-Ku, Tokyo, 112-8562
Telepon: +81-31-5805-2111
Fax: +81-3-5805-2200
Tokyo Dome Hotel adalah sebuah hotel berbintang yang dibangun untuk mendukung sebuah landmark baru di kota Tokyo, yaitu Tokyo Dome, sejenis hall yang dapat digunakan untuk mengadakan pertandingan olahraga. Hotel ini juga berada di dekat Tokyo Dome City Attractions, yang berisi berbagai wahana permainan untuk anak hingga dewasa.
Menu makan pagi
Kursi dan sofa di lobi hotel selalu penuh pengunjung, terutama di jam2 non kerja. Sekitar jam 5 dini hari - jam 10 pagi dan jam 18.00 - 24.00. Sy sendiri adalah salah satu pengunjung tetap sofa di dekat kolam air mancur di mulai jam 19.00 - 23.00 :P Bahkan beberapa pengunjung harus rela berdiri mengantri dan "pandai2" mencuri sofa/kursi yang sedang kosong sesaat. Hal ini karena fasilitas Free Wi-Fi dibatasi hanya di lantai lobby hotel & memerlukan user ID & password (yang diganti setiap hari jam 9.00 pagi) dari pihak Customer Office hotel. Berikut adalah foto-foto TDH:

Lobi


User ID & Password






● Fujinobou Kaen Hotel
Alamat: 495-201 Subashiri, Oyama-cho, Sunto-Gun, Shizuoka, 410-1430
Telepon: +81-0550-75-1666
Fax: +81-0550-75-1668
Fujinobou adalah hotel yang sy tunggu2 sejak H-2, karena sy diberi bocoran oleh tour leader kami bahwa di hotel inilah kami akan mencicipi hidup ala Jepang semalaman :0 Hari-H. Hotel ini memiliki halaman hijau yang sangat luas, bahkan ia memiliki air terjun kecil buatan dengan sebuah kolam ikan koi..


Kamar2 di Fujinobou berupa kamar tradisional Jepang, tidur beralaskan tatami, rak lemari kayu kotak2 untuk menyimpan....YUKATA!! & sabuknya, meja & kursi pendel untuk TV, lemari kayu geser yang juga untuk menyimpan...GETA!!!

Geta disediakan ukuran besar model kotak2 warna hitam (mungkin untuk pria) & ukuran lebih kecil model lonjong warna merah (mungkin untuk wanita). Bahkan kami para penginap mendapat fasilitas FREE Onsen! :0 hufff...sayangnya peraturan untuk ber-onsen sungguh sangat berat untuk sy laksanakan sehingga sy tidak mencoba onsen sama sekali & tentu no info mengenai onsen^^ Hal ini karena, anda pengunjung Onsen hanya diperbolehkan membawa 1 handuk kecil (handuk kamar juga bisa) & anda harus melepas semua pakaian & atribut, meletakkan semuanya ke loker, alias anda diwajibkan untuk -sensor- telanjang bulat tanpa seutas benang pun menutupi & tanpa membawa barang apapun.... (off course include NO camera)...OMG!!! Meskipun onsen pria & wanita terpisah..tapi kita akan bertelanjang bersama dengan wanita2 lain yang pasti tidak semua kita kenal...dan menyalalah alarm bahaya di kepala sy @_@
My Big Breakfast
Free Wi-Fi tersedia di semua area hotel. Hanya saja per lantai memiliki server Wi-Fi sendiri. Jadi kalau anda berjalan2 ke berbagai lantai, otomatis koneksi anda akan putus nyambung - putus nyambung, karena setiap anda berada di lantai lain anda harus konek ke server sesuai lantai hotel tersebut, misal lantai 2, nama server: Fujinobou-2. Jadi sebaiknya anda berdiam di salah satu lantai untuk menikmati Wi-Fi yang tersedia.
My Dinner
Menurut sy nuansa tradisional Jepang di hotel ini kurang atau sy sendiri sajalah yang kurang cocok.. Kamar misalnya, sy merasa kamar terlalu sempit, bahkan tatami sy seringkali terinjak saat mau mengambil yukata di rak. Kamar mandi dalam kamar, tanpa nuansa Jepang, berkonsep portable modern, sayang terlalu sempit, dan fasilitas mandi yang tersedia juga kurang (dibandingkan dengan hotel berbintang lainnya yang sy kunjungi di Jepang). Geta..ukuran Geta merah terlalu kecil untuk sy, akhirnya sy memakai Geta hitam selama prosesi foto group (juga memakai yukata *_*) ehh...rupanya anggota grup yang wanita semuanya sama2 memakai geta hitam....wakakakka... sepertinya yang salah si Geta nih..^^. Yukata..motifnya terlalu biasa untuk nuansa Jepang & cenderung lecek (seperti tidak disetrika). Jadi kesimpulannya, menurut sy, Fujinobou kurang total untuk menjadikan dirinya sebagai hotel tradisional ala Jepang. Berikut adalah foto-foto Fujinobou Kaen Hotel:








Entrance & Penyekat Pintu Geser

Tatami
Rak Yukata (kiri) Rak Geta (kanan)


Yukata
Ups...hampir lupa.. di area ruang makan, ada sebuah pintu kaca yang menghubungkan ruang makan dengan balkon luar yang berumput dan memiliki view pegunungan, disana ditempatkan sebuah alat sejenis teropong yang sepertinya bisa melihat jauh hingga gunung Fuji, dengan anda memasukkan uang koin ¥100.

● Hyatt Regency Osaka
Alamat: 1-3-13 Nanko-Kita, Suminoe-Ku, Osaka, Japan 559-0034
Telepon: +81-6-6612-1234
Fax: +81-6-6614-7800
Hwaaaa....inilah hotel terbaik di antara 2 hotel lainnya! Di hotel ini sy tidur super duper nyenyak luar biasa, koneksi Wi-Fi lancar jaya seperti jalan tol, jangkauannya hingga kamar (bahkan mungkin sampai kamar mandi ya? #lebayy..). Bahkan ia menyediakan Yukata yang sangat rapi terlipat. No comment at all dehh buat hotel Hyatt ini. #4jempol! Berikut foto2 Hyatt Regency Osaka:




Huhuhu.. :'( saking enjoynya sy di hotel yang satu ini, sy hanya sempat mengabadikan 4 foto untuk hotel yang satu ini....

● Gotemba View Terrace Restaurant
Resto dengan simbol kincir angin yang begitu besar hingga dapat terlihat dari kejauhan sekalipun. Resto ini terdiri atas 3 lantai, dan beberapa ruangan terpisah. Anda bisa memesan 1lanrai sekaligus / 1 ruangan. Sy dan teman2 tur berada di lantai 3, jadi kami bisa makan all-you-can-eat Japanesse western chinesse style sambil menikmati pemandangan alam dari balik jendela. Berikut adalah foto-foto resto ini:





● Resto Jepang tradisional
Resto ini berada di gang kecil di pusat kota Osaka. Sayangnya nama resto bertuliskan huruf Jepang dan sy sendiri lupa menanyakannya ke local guide tur kami, untung sy sempat mengambil foto tampak depan resto tersebut.

Resto ini bergaya tradisional Jepang. Pintu kayu kertas geser, meja kursi pendek, pramusaji pria & wanita berbaju kimono & yukata, dll. Di resto ini setiap pengunjung harus melepas alas kaki, jadi mereka menyediakan loker kecil untuk menaruh alas kaki, kunci loker berupa lempengan besi bermotif khusus, yang diberi gantungan bel kecil..ting..ting..ting

1 set makan siang tradisional dan minuman teh ocha isi-ulang tersedia bagi kami dalam sebuah ruangan makan tertutup.

Haujekk pol...!


Bahkan toiletnya berbeda dengan toilet resto biasa. Dilengkapi pintu geser kayu, dan disediakan sepasang sandal anyaman untuk kita gunakan saat buang air di toilet. Sayangnya area toilet (tempat barisan antrian) & ruang dalam toilet sangat sempit.


● Hotel Universal Port
Lucky me... Hotel ini lokasinya hanya berseberangan jalan dengan Universal Studio... dan disini kami menikmati makan siang western japanesse buffet all you can eat... so yummy... Sayangnya sy hanya sempat mengabadikan interior hotel di dekat area makan hihihi...mungkin saking nikmatnya sy makan yaa X-D #malu mode: on!
Dijamin: Uenakkkk!



*****